Budaya Perusahaan PPL (Pusat Ponsel & Laptop)

Budaya Perusahaan PPL (Pusat Ponsel & Laptop)

Budaya Kerja PPL: Pondasi yang Menguatkan Pertumbuhan Perusahaan

Di PPL, kami percaya bahwa budaya kerja bukan sekadar kata-kata di dinding — melainkan nilai-nilai hidup yang dipegang setiap hari oleh seluruh tim. Budaya ini menjadi fondasi dalam menghadapi tantangan, membangun hubungan kerja yang sehat, dan memastikan setiap langkah yang kami ambil membawa kemajuan bersama.

Dengan semangat 10X dan rasa tanggung jawab terhadap masa depan perusahaan, enam budaya berikut dirancang untuk menanamkan karakter kuat, kerja tim yang solid, serta semangat terus belajar dan melayani. Inilah nilai-nilai yang menuntun kami di setiap cabang, di setiap pekerjaan, dan dalam setiap interaksi kami dengan pelanggan maupun sesama rekan kerja.

1. Suka Tantangan

Karyawan didorong untuk tidak takut menghadapi tugas baru, target tinggi, atau kondisi yang belum pernah dihadapi sebelumnya. Tantangan dipandang sebagai peluang untuk tumbuh.
Dengan semangat ini, tim akan lebih adaptif dalam menghadapi perubahan pasar dan teknologi. Budaya ini juga menumbuhkan mental juara dan keberanian mengambil tanggung jawab lebih besar.

Contoh:
Seorang teknisi diberi kesempatan menangani laptop dengan kerusakan level tinggi yang belum pernah ia tangani sebelumnya. Ia menerima tantangan tersebut dan belajar dari senior atau dokumentasi internal untuk menyelesaikannya.


2. Senang Saling Respect

Budaya saling menghargai antar rekan kerja, atasan, maupun bawahan dijunjung tinggi. Respect tidak hanya dalam ucapan tapi juga tindakan.
Lingkungan kerja yang saling menghargai menciptakan rasa aman untuk menyampaikan ide dan feedback. Ini juga mendorong kerja tim yang harmonis dan produktif.

Contoh:
Seorang sales tidak memotong pembicaraan saat rekannya sedang memberikan pendapat di meeting. Ia juga memberikan pujian ketika rekannya berhasil closing besar.


3. Bahagia dari Hati

Bekerja dengan ikhlas dan hati yang positif, bukan karena tekanan. Kebahagiaan muncul dari rasa syukur, bukan dari fasilitas atau gaji semata.
Karyawan yang bekerja dengan hati akan lebih tahan menghadapi tekanan dan lebih bersemangat dalam memberikan pelayanan terbaik. Mereka juga menjadi sumber energi positif bagi lingkungan kerja sekitarnya.

Contoh:
Seorang kasir tetap tersenyum dan ramah kepada pelanggan meski hari itu cukup sibuk. Ia merasa puas karena pekerjaannya membantu banyak orang.


4. Tidak Suka Blame / Tidak Saling Menyalahkan

Jika terjadi kesalahan, fokus pada solusi dan perbaikan, bukan mencari kambing hitam. Membangun lingkungan kerja yang aman untuk belajar.
Budaya ini menghindari konflik yang merusak dan menggantinya dengan semangat kolaborasi dan tanggung jawab bersama. Setiap masalah dipandang sebagai bahan evaluasi untuk menjadi lebih baik.

Contoh:
Ada kesalahan input data di sistem stok. Tim tidak saling menyalahkan, tapi bersama-sama menelusuri akar masalah dan membuat SOP baru agar tidak terulang.


5. Have a Simple Life (Hidup sederhana)

Menjaga gaya hidup yang tidak berlebihan. Fokus pada esensi hidup dan pekerjaan, bukan gengsi atau pamer.
Sikap sederhana membuat seseorang lebih bijak dalam mengatur keuangan dan energi. Dalam perusahaan, ini menciptakan budaya hemat, efisien, dan penuh makna.

Contoh:
Seorang karyawan memilih naik motor ke kantor dan membawa bekal sendiri. Ia lebih fokus menabung untuk masa depan daripada mengikuti gaya hidup konsumtif.


6. Senang Berkembang

Setiap individu haus akan pembelajaran dan kemajuan. Tidak puas hanya dengan kemampuan hari ini, tapi terus belajar skill baru, baik teknis maupun soft skill.
Budaya ini menciptakan perusahaan yang dinamis dan tahan banting dalam menghadapi tantangan. Orang-orang yang berkembang akan membawa organisasi ikut naik level.

Contoh:
Seorang SPV IT mengikuti pelatihan cybersecurity secara online di malam hari agar bisa meningkatkan keamanan sistem toko-toko PPL.

×